Biografi Sayyid Qutb

Masa kanak-kanak

Qutb lahir pada 9 Oktober 1906.[2] Dia dibesarkan di kampung Musha wilayah Asyut, Mesir Hulu. Ayahnya seorang tuan tanah dan pengawas tanah milik keluarga yang juga mengiat berpolitiknya, secara rutin mengadakan pertemuan mingguan mendiskusikan agenda politik dan pengajian Qur'an. Sejak usia muda, Sayyid Qutb mulai belajar mengenai pembacaan Qur'an secara melodis yang nantinya akan membentuk sisi artistik karakternya.

Masa remajanya, Qutb sangat kritis terhadap institusi keagamaan yang ditemuinya, dimana dia menunjukkan ketidaksukaannya terhadap cara institusi tersebut digunakan untuk membentuk pendapat awam. Dia kurang mengganggap penting sekolah yang khusus mengajarkan studi agama, dan berusaha membuktikan bahwa sekolah lokal yang menggunakan kurikulum gabungan pendidikan umum dan agama lebih bermanfaat dibandingkan yang khusus kelas agama. Pada masa tersebut, Qutb mengembangkan ketidaksetujuannya terhadap para imam dan pemahaman tradisional mereka atas pendidikan, yang di kemudian hari akan menjadi standar konfrontasi pemikirannya sepanjang hidup.[3]

Pendidikan tinggi

Dia pindah ke Kaherah, di mana dia bisa mendapatkan pendidikan berbasis gaya pendidikan Inggris, antara tahun 1929 dan 1933, sebelum memulai kariernya sebagai seorang guru di Kementerian Pendidikan Awam. Sepanjang karier awalnya tersebut, Qutb mendedikasikan dirinya terhadap seni sastera dengan menjadi penulis dan kritikus, dia menulis novel seperti Ashwak ("Duri") dan bahkan membantu mempopularkan novelis Mesir Naguib Mahfouz yang awalnya tidak begitu dikenal ramai. Pada tahun 1939, dia menjadi seorang fungsionaris Kementerian Pendidikan Mesir (wizarat al-ma'arif ).

Dari tahun 1948 sampai 1950, dia pergi ke Amerika Syarikat lewat beasiswa untuk mempelajari sistem pendidikan, menghabiskan beberapa bulan di Colorado State College of Education (Sekarang University of Northern Colorado) di Greeley, Colorado. Karya teoretis pertama Qutb di bidang kritik sosial keagamaan, Al-'adala al-Ijtima'iyya fi-l-Islam (Keadilan Sosial Dalam Islam), diterbitkan pada tahun 1949, ketika dia masih tinggal di Barat.

Meskipun Islam memberinya kedamaian dan kepuasan,[4] dia menderita masalah pernafasan dan berbagai masalah kesehatan lainnya sepanjang hidup dan dikenal atas "sikap introvet, isolasi, depresi dan kepedulian." Penampilannya digambarkan, "pucat dengan mata terlihat mengantuk."[5] Qutb tidak pernah menikah, yang merupakan bahagian dari keseriusannya dalam pendekatan keagamaan. Sementara masyarakat urban Mesir tempat dia tinggal menjadi semakin dibaratkan, Qutb percaya bahwa 'ide yang ada mengenai masyarakat dan tradisi umum menjadi tekanan kuat - tekanan yang menghancurkan, terutama pada kasus perempuan; perempuan Muslim benar-benar berada dalam kondisi tekanan ekstrem dan opresif'.[6] Qutb bercanda pada pembacanya bahwa dia tidak pernah berhasil menemukan perempuan dan harus berdamai dengan dirinya sendiri dalam keperjakaan.[7]

Di Amerika Syarikat

Bahagian ini kosong.
Anda boleh bantu dengan menambah isi bahagian ini. (Mei 2020)

Zaman Nasser

Qutb menolak setiap tawaran Gamal dek menyedari rancangan sebenar panglima itu. Dia melibatkan diri dalam suatu rancangan digiatkan seberapa orang dalam Ikhwanul Muslimin yang mahu membunuh Nasser pada 1954,[8] namun percubaan tersebut digagalkan; Qutb dipenjarakan atas niat radikalnya[8] sambil pemerintah Mesir mengambil peluang memberkas banyak anggota Ikhwan yang lain didasarkan bangkangan mereka terhadap Gamal.

Qutb diseksa selama tiga tahun pertama pemenjaraannya, namun beliau dilonggarkan pada tahun-tahun berikutnya oleh pihak penjara.[9] Beliau dilepaskan daripada penjara pada hujung tahun 1964 atas desakan Abdul Salam Arif, Perdana Menteri Iraq pada ketika itu.

Pemenjaraan dan penghukuman mati

Beliau dipenjarakan 8 bulan kemudian pada Ogos 1965 atas dakwaan komplot menggulingkan pemerintahan Gamal - ada seberapa yang menyatakan pembicaraan yang dilakukan kepada Qutb bertujuan mengaibkan semata-mata.[10]

Banyak dakwaan yang ditujukan kepadanya hanya didasarkan daripada Ma'alim fi-l-Tariq, di mana Qutb sendiri mengukuhkan apa yang dituliskan dalam buku tersebut.[11] Atas pembicaraan ini, beliau dan enam orang anggota Ikhwanul Muslimin dihukum mati atas dakwaan konspirasi membunuh Presiden Mesir[11] dan pegawai-pegawai pemerintah lain meskipun tiada buktinya bahawa beliau mencetuskan komplot tersebut.[12][13] Beliau dihukum gantung di penjara Kaherah pada 29 Ogos 1966.